Monday, October 13, 2014

Sekilas info tentang pengalaman IOTA expedition dari Imam YB4IR

Sekilas info tentang pengalaman  IOTA expedition dari Imam YB4IR



Halo teman-teman
Dari lebih 13 pulau langka di Indonesia maka ada beberapa point yang bisa saya sampaikan apabila ada yang berminat untuk juga bisa melakukan kegiatan IOTA ekspedition di wilayah Indonesia secara umum atau secara khusus di daerah anda sendiri.

Saya bagi menjadi 5 kategori, yaitu:


 I.  Penentuan Lokasi Pulau:
1.   Ikuti info perkembangan IOTA Chaser di dunia dari berbagai web dan ambil kesimpulan kira-
kira pulau mana yang masih di cari oleh mereka.
2.   Dari beberapa alternatif pulau yang sudah kita ketahui maka buat skala prioritas berdasarkan pulau mana yang paling mudah dijangkau dengan pertimbangan ketersediaan transportasi dan akomodasi untuk mencapai pulau tersebut.
3.   Koordinasikan ke beberapa teman yang mengetahui informasi mengenai pulau tersebut, antara lain mengenai ketersediaan listrik, ketersediaan penginapan dan ketersediaan rumah makannya.
4.   Cari informasi secara online atau dari beberapa teman  mengenai jadwal perjalanan untuk menuju ke pulau tersebut baik untuk perjalanan keberangkatannya maupun kepulangannya. Bisa saja dengan transportasi udara, Laut maupun darat.
5.   Koordinasikan juga ke pihak ORDA setempat dengan membuat surat pemberitahuan (bukan surat izin karena kita sudah memiliki izin dari kementerian Komunikasi dan informatika) bahwa kita akan melakukan kegiatan amatir radio di daerah mereka dengan menyebutkan nama pulau yang akan kita jadikan sebagai lokasi stasiun kita.
6.   Lakukan pemesanan tiket perjalanan dan jika jadwalnya tidak berubah maka bisa melakukan pembelian sekaligus untuk perjalanan pergi dan pulangnya. Namun jika jadwal transportasi belum pasti (biasanya transportasi kapal laut yang sering berubah) maka disarankan hanya beli tiket untuk perjalanan pergi saja dan untuk kepulangannya di tunda dan disesuaikan nanti setelah pulang.


II. Peralatan:
1.   Siapkan peralatan secara sederhana namun kemampuan peralatannya yang maksimal (bukan peralatan sederhana dengan kemampuan yang sederhana karena akan menjadi sia- sia nantinya).
2.   Antena yang paling sederhana dengan kemampuan TX dan RX yang sangat maksimal untuk Long Distance adalah antena Vertical (saya menggunakan antena vertical dari LDG S9V43 dari USA). Anda bisa buat sendiri antena vertical ini dari berbagai artikel dan web site. Antena vertical ini bisa bekerja dari 80M sd 6M dengan balun 4:1 dan tambahan radial minimal 4 pcs (semakin banyak radialnya maka akan bertambah db gainnya) dengan panjang setiap radialnya adalah ¼ lambda dari frekuensi yang paling rendah yang akan kita pergunakan. (saya menggunakan panjang radial masing-masing 10 meter sebanyak 4 pcs) dan hanya saya fungsikan untuk di 30M, 40M saja.
3.   Untuk setiap kegiatan saya, selain antena vertikal, saya juga menggunakan antena Yagi mini multi beam yang bisa bekerja di 5 Band (20M, 17M, 15M, 12M, 10M) yaitu type HX52A buatan Jepang, namun bisa juga dengan home made type yagi  yang  dipendekkan.
4.   Mengenai antena, pilih yang paling mudah untuk merangkai dan mendirikannya tanpa harus dibantu orang lain. Untuk type Vertical sangat saya sarankan.
5.   Bawa SWR Tuner (saya sarankan yang manual tuner), kalau saya kebetulan menggunakan
internal tuner di radio elecraft K3.
6.   Untuk Radio HF, pilih radio yang paling maksimal performancenya dengan ukuran dan berat yang paling ringan dan jangan memilih radio seadanya.. ingat.. bahwa kita akan melakukan kegiatan ekspedisi ini dengan  mengeluarkan biaya yang cukup mahal (rata-rata untuk satu pulau saya mengeluarkan uang pribadi sekitar Rp. 10 juta karena dari QTH saya di Palembang harus menggunakan transportasi udara dengan biaya over bagasi yang terkadang lebih mahal dari harga tiket penumpang), juga waktu yang cukup lama serta tenaga yang cukup melelahkan dan jangan sampai menjadi sia-sia hanya karena masalah radio yang tidak bisa support secara maksimal baik terutama untuk selektifitas Rxnya. Cobalah dulu beberapa radio di rumah anda dan cari frekuensi yang kebetulan sedang full pile ups dan dengarkan.. seberapa cepat anda bisa mendengar satu callsign secara utuh dengan baik dari satu radio dengan radio yang lain dan tentukan mana radio yang paling baik untuk selektivitas Rxnya.. jangan sampai hanya terdengar seperti suara tawon yang berdengung-dengung saja namun tidak ada satu callsignpun yang bisa kita tangkap dengan baik karena ada beberapa radio yang tidak support untuk mengatasi masalah pile ups ini.. ingat.. disaat anda ekspedisi maka akan ada ratusan dan bahkan ribuan stasiun yang akan masuk serentak di saat yang bersamaan.
7.   Untuk Power supply, saya sarankan cari PS switching karena ringan dan simple (sesuaikan
Ampere dan voltagenya dengan kebutuhan radio kita)
8.   Untuk log QSO selama ekspedisi, pergunakan logging software (saya menggunakan N1MM)
dan bawa laptop yang paling ringan dan full support untuk logging software tersebut.
9.   Jika menggunakan CAT system maka harus dipastikan dulu bahwa CAT cablenya dapat berjalan dengan baik untuk menghubungkan antara radio dengan logging sooftware kita.
10. Untuk mode CW/digital, saya sarankan untukmenggunakan macros yang ada di N1MM atau di logging software dan setting ulang setiap macrosnya sesuai dengan keinginan kita dan pastikan bahwa semua macros bisa berfungsi dengan baik di radio kita.
11. Bila anda cukup trampil dengan CW maka saya sarankan untuk TX di setting pada 28 WPM dan kecepatan  ini sangat ideal untuk mempersingkat QSO, juga masih dapat di terima dengan baik oleh stasiun lawan.
12. Kabel listrik minimal 20 meter (untuk menyambung dari sumber istrik menuju ham shack kita) berikut terminal jacknya.
13. Peralatan lain yang sangat penting adalah Baju kaos (T-shirt) secukupnya (satu kaos untuk
kita pakai 2 hari), pakaian dalam (satu hari harus di ganti), Tissue basah 2 pack (terkadang di lokasi tidak tersedia air bersih untuk mandi), Sabun cair dan sampo, sikat gigi dan odol, Lotion anti nyamuk,   vitamin dan obat-obatan,  Sleeping bag + terpal tidur


III. Persiapan QSLing info:
1.   Data di QRZ.com harus kita up date dan di perjelas dengan nama pulau, nomer IOTA, Tanggal kegiatan, Mode dan Band yang akan kita lakukan
2.   Usahakan kita juga memiliki account di Clublog dan gunakan fasilitas OQRS di Club log
3.   Infokan rencana kegiatan ekspedisi kita di website, di sosial media (facebook, Twiter), dan dibeberapa media lain seperti di DX-world, DX news dll



IV.Persiapan sebelum buka warung
1.   Sewaktu kita di rumah H-7 sd H-1 (usahakan selama 7 hari berturut-turut kita sudah mencatat pola propagasi di setiap Bandnya)  dan ikuti pola propagasi tersebut sewaktu kita sudah di lokasi.
2.   Di Lokasi kita harus kembali untuk Cek and re-check propagasi tersebut dengan cara mendengar dan mendengar di setiap band nya.
3.   Cek and Re-check arah antena (jika menggunakan Beam Antena) berikut semua peralatan
yang akan kita pergunakan.
4.   Tentukan frekuensi dan yakinkan bahwa frekuensi tidak sedang digunakan oleh stasiun lain.
Panggilan pertama dengan QRL dan kemudian berdoa..  sesuai dengan agama kita masing- masing.. “Bismillah”
5.   Lanjutkan dengan CQ CQ de YB4IR/5 YB4IR/5 (callsign anda berikut slash portable call areanya)


V. Handling Pile Ups:
1.   Bekerjalah secara split UP disaat frekuensi sudah mulai ramai.
2.   Panggil callsign yang anda dengar dan tidak harus menunggu secara utuh terutama di SSB.. misal TAR 59 (usahakan jangan mengucapkan TAR please again atau please make call again)
3.   Untuk CW akan lebih cepat mendengar dengan callsign secara utuh.. jangan perduli
mengenai apakah callsign itu sudah betul atau salah.. nanti lawan bicara kita yang akan melakukan koreksinya sendiri jika callsign yang kita panggil adalah salah.. misal EA7A 5NN.. akan dijawab dengan EU7A EU7A.. maka kita harus segera koreksi menjadi EU7A 5NN TU UP
4.   Lakukan QSO dengan cepat dan singkat tanpa bertele-tele
5.   Secara bertahap kita kembali ucapkan callsign kita untuk meyakinkan kepada mereka bahwa yang sedang bekerja adalah kita
6.   Biasanya EU dan JA akan mendominasi pile ups kita dan jika ada satu stasiun dari NA yang masuk dengan signal yang masih lemah maka setelah menerima stasiun NA tersebut maka kita bisa lanjutkan lagi dengan EU dan JA karena jika kita melanjutkan dengan panggilan NA maka akan kehilangan banyak waktu karena propagasi belum cukup terbuka untuk ke NA (mengingat stasiun yang tadi dari NA masih sangat lemah signalnya).. Tetapi jika stasiun dari NA tersebut ternyata bisa kita copy dengan cukup solid maka hentikan panggilan umum dan segera memanfaatkan dengan panggilan NA NA karena kemungkinan propagasi ke NA sudah mulai membuka.
7.   Apabila antena Beam kita masih di posisi ke arah EU maka kita bisa minta untuk QRX sejenak dan segera berlari keluar untuk merubah arah antena kita menuju NA.. lakukan dengan
cepat karena propagasi sering berubah dengan cepat (kecuali jika mempergunakan Vertical antena maka kita bisa segera melanjutkan dengan panggilan NA NA UP)
8.   Jangan melakukan QSO dengan basa basi.. menyebutkan nama kita, menjelaskan antena dan lain-lain meskipun mereka bertanya, cukup kita jawab TU dan lanjutkan dengan stasiun yang lain.. (mereka akan mendapatkan jawabannya dari data di QRZ.com)
9.   Apabila kita sudah merasa sangat lelah maka kesehatan tetap nomer satu, kita harus infokan QRX QRX some minutes.. dan segera lakukan relaksasi sejenak atau bisa digunakan juga untuk buang air kecil dan lain sebagainya. Setelah kita siap lagi maka segera masuk ke frekuensi dan kembali melakukan QSO.


Demikian sekilas info dari pengalaman saya dari 13 IOTA yang berbeda. Regards
73 de Imam YB4IR

1 comment:

  1. Izin share om Imam, semoga bermanfaat bagi team Pasumpahan IOTA Expedition.

    Many thanks
    73's
    de YB5EHQ

    ReplyDelete