http://topbanddxdiindonesia.blogspot.com/2012/03/foto-foto-yb8y-oc-221-di-pulau-ohoiew.html
Foto-foto YB8Y OC-221 di Pulau Ohoiew, Kei Kecil, Maluku Tenggara
Saya berharap, foto-foto dan sekelumit teks penjelasannya dapat memberi gambaran tentang kondisi YB8Y, Maret 2011.
Gbr.1. (kiri) Awak ATR-72 sarapan dan safety first di Ambon.
Gbr.2. Siang hari, saya tiba di Langgur, lapangan terbang di Tual yang juga merupakan landasan pesawat terbang TNI-AU di Maluku Tenggara.
Gbr.3. Jalan darat dari Langgur ke desa Ngilngof yang terletak di ujung pulau untuk menyeberang ke pulau Ohoiewyang tak berpenghuni.
Gbr. 4. Kediaman OM John, YB8YZ di desa Ngilngof, Tual.
Dermaga - kalau pun bisa disebut demikian- ada tak jauh dari pintu halaman rumahnya
Gbr. 5. Barang-barang untuk YB8Y yang dikirim dengan kapal PT Pelni dari Jakarta sepuluh hari sebelumnya sudah tiba di Ngilngof.
Berat keseluruhan lebih dari 1 ton. Semuanya diasuransi all-risk pergi-pulang.
Gbr. 6. Sebagian anggota tim teknis yang tiba dua hari lebih dulu dari pada kedatangan saya sedang bekerja di hutan Ohoiew.
Gbr 7. Gambar di kiri merekam kegiatan mendirikan antena tx untukband 160m dengan bambu. Perhatikan rangka atas untuk Gubuk #1 yang belum diberi atap rumbia, di sisi kanan gambar
Gbr.8. Ini yang namanya rayuan pulau kelapa dan nyiur melambai,kaleee.
Di pagi yang cerah, awan berarak dan langit lazuardi membuat pesona di Ohoiew yang tiada tara.
Gbr. 9. Rizal, YD1ORZ sedang merakit antena Yagi, homebrew, untuk 28 MHz. Di latar belakang tampak gubuk operasi di pinggir hutan bersemak lebat
Gbr. 10. Saya di samping OM Sur YB0JS menyeberang dari Ngilngof ke pulau Ohoiew..
Untuk keamanan, kami mengenakan pelampung
Gbr. 11. Bintang laut di laut Ohoiew dapat dilihat dengan mata telanjang. Airnya jernih dan Anda tidak perlu nyilem
Gbr.12. Gubuk #1 yang sudah jadi. Di sini, seluruh operasi pada high bands (all modes)dilaksanakan.
Menurut saya, gubuk ini jauh lebih nyaman dari pada yang pernah dimiliki Robinson Crusoe saat dia terdampar dalam dongeng kesohor. Cintaku jauh di pulau. tapi, alm. Benyamin S memplesetkannya menjadicintaku berat di ongkos... Pilih mana?
Gbr. 13. Sur YB0JS (berdiri), Gjellani YB1GJS dan Wisnu YB0AZ sedang 'siaran langsung'
Gbr. 14. Dalam dua hari terakhir di pulau, ruang siaran untuk hi-bands dipindah ke lantai dasar bungalow. Saat itu, YB8Y berpartisipasi dalam kontes WPX SSB, 2012. Tampak OM Eko, YB0VKI (berdiri) mengawasi para "siswa".
Gbr. 15. Gubuk #2 di mana operasi pada LOW bands dilakukan.
Letak Gubuk #1 dan Gubuk #2 hanya berjarak sekitar 10 s/d 15 meter dari bibir pantai
Gbr. 16. Terry YC1KAF (bertopi) dan Joz YD1JZ, sedang bertugas mengoperasikan stasiun-stasiun 80m dan 40m CW
Gbr. 17. Pakai kacamata hitam untuk menutupi mata merah karena mengantuk.
Gbr.1. (kiri) Awak ATR-72 sarapan dan safety first di Ambon.
Gbr.2. Siang hari, saya tiba di Langgur, lapangan terbang di Tual yang juga merupakan landasan pesawat terbang TNI-AU di Maluku Tenggara.
Gbr.3. Jalan darat dari Langgur ke desa Ngilngof yang terletak di ujung pulau untuk menyeberang ke pulau Ohoiewyang tak berpenghuni.
Gbr. 4. Kediaman OM John, YB8YZ di desa Ngilngof, Tual.
Dermaga - kalau pun bisa disebut demikian- ada tak jauh dari pintu halaman rumahnya
Gbr. 5. Barang-barang untuk YB8Y yang dikirim dengan kapal PT Pelni dari Jakarta sepuluh hari sebelumnya sudah tiba di Ngilngof.
Berat keseluruhan lebih dari 1 ton. Semuanya diasuransi all-risk pergi-pulang.
Gbr. 6. Sebagian anggota tim teknis yang tiba dua hari lebih dulu dari pada kedatangan saya sedang bekerja di hutan Ohoiew.
Gbr 7. Gambar di kiri merekam kegiatan mendirikan antena tx untukband 160m dengan bambu. Perhatikan rangka atas untuk Gubuk #1 yang belum diberi atap rumbia, di sisi kanan gambar
Gbr.8. Ini yang namanya rayuan pulau kelapa dan nyiur melambai,kaleee.
Di pagi yang cerah, awan berarak dan langit lazuardi membuat pesona di Ohoiew yang tiada tara.
Gbr. 9. Rizal, YD1ORZ sedang merakit antena Yagi, homebrew, untuk 28 MHz. Di latar belakang tampak gubuk operasi di pinggir hutan bersemak lebat
Gbr. 10. Saya di samping OM Sur YB0JS menyeberang dari Ngilngof ke pulau Ohoiew..
Untuk keamanan, kami mengenakan pelampung
Gbr. 11. Bintang laut di laut Ohoiew dapat dilihat dengan mata telanjang. Airnya jernih dan Anda tidak perlu nyilem
Gbr.12. Gubuk #1 yang sudah jadi. Di sini, seluruh operasi pada high bands (all modes)dilaksanakan.
Menurut saya, gubuk ini jauh lebih nyaman dari pada yang pernah dimiliki Robinson Crusoe saat dia terdampar dalam dongeng kesohor. Cintaku jauh di pulau. tapi, alm. Benyamin S memplesetkannya menjadicintaku berat di ongkos... Pilih mana?
Gbr. 13. Sur YB0JS (berdiri), Gjellani YB1GJS dan Wisnu YB0AZ sedang 'siaran langsung'
Gbr. 14. Dalam dua hari terakhir di pulau, ruang siaran untuk hi-bands dipindah ke lantai dasar bungalow. Saat itu, YB8Y berpartisipasi dalam kontes WPX SSB, 2012. Tampak OM Eko, YB0VKI (berdiri) mengawasi para "siswa".
Gbr. 15. Gubuk #2 di mana operasi pada LOW bands dilakukan.
Letak Gubuk #1 dan Gubuk #2 hanya berjarak sekitar 10 s/d 15 meter dari bibir pantai
Gbr. 16. Terry YC1KAF (bertopi) dan Joz YD1JZ, sedang bertugas mengoperasikan stasiun-stasiun 80m dan 40m CW
Gbr. 17. Pakai kacamata hitam untuk menutupi mata merah karena mengantuk.
Gbr. 18. Di Ohoiew, Anda bisa tidur amat lena walaubarefoot abiisss...
Gbr. 19. Saya tidur pulas di siang hari dengan bantal dan mimpi'the American dreams'. Sebuah kemewahan yang istimewa
T A M A T
Jangan lupa memeriksa barang-barang Anda supaya tidak ketinggalan :-)
Foto-foto dibuat oleh semua anggota tim YB8Y
http://topbanddxdiindonesia.blogspot.com/2012/03/foto-foto-yb8y-oc-221-di-pulau-ohoiew.html
No comments:
Post a Comment