Seri Mendapatkan DXCC Award, 0303
DXCC Sulit? Tidak Juga! — Pendahuluan
DXCC Sulit? Tidak Juga! — Pendahuluan
Donny Sirait, YB1BOD ex YB6LD
Dua dasawarsa yang lalu saya pernah bermimpi untuk mendapatkan piagam DXCC sebagai perwujudan dari minat dan aktifitas saya dalam bidang DXing (berkomunikasi jarak jauh dengan perangkat radio). Waktu itu saya masih tinggal di Medan dan nama panggilan saya adalah YC6LD. Hal utama yang memotivasi saya adalah waktu itu, di luar pulau Jawa baru ada 1 orang yang sudah mendapat piagam DXCC yaitu YB6MF (bpk Jans Fauzi ex. DPP ORPUS dan Wakil ketua bidang operasi ORDA Sulawesi Utara).
Saya berpikir sangat sulit bagi saya untuk menandingi mereka yang telah jauh lebih dahulu dari saya melakukan DXing karena mereka mempunyai peralatan yang jauh lebih canggih dari saya. Paling tidak ada 2 orang yang sudah lama mela- kukan kegiatan DXing yaitu Supo- mo, YB6HS dan Ismar, YB6JW. YB6HS mempunyai FT101E dan 2 Elements Delta Loop sedangkan YB6JS mempunyai TS130S dan Rotary Dipole (di masa orang masih belum mengenal Rotary Dipole). Sebagai tambahan lagi mereka semua sudah bekerja dan mapan sebaliknya saya masih seorang mahasiswa pas-pasan yang tinggal di asrama. Tidak lama kemu-dian saya mendapat pekerja- an part-time yang memberikan saya fasilitas sepeda motor. Karena itu saya bisa segera menyulap sepeda motor milik saya dengan sebuah TS130S baru karena pada jaman itu sangat sulit untuk mendapatkan transceiver bekas.
Pengamatan saya 2 dasawarsa yang lalu sampai sekarang, harga sebuah transceiver baru selalu lebih kurang sama dengan sebuah sepeda motor. Beruntunglah Anda bahwa seka- rang harganya cenderung lebih murah lagi, dan tersedia transceiver bekas yang baik dan cukup kompromis dengan kantong kita.
Dengan bekal TS130S itu, saya merakit stasiun sederhana dengan sebuah antena Dipole 40 meter yang ditopang oleh 2 tiang bambu setinggi 8 meter. Antena tersebut saya gunakan terutama untuk 15 m (pada harmonik ke 3).
Saya mulai ber DX ria pada 15 meter tanpa ada yang membimbing bagaimana caranya mencapai impinan saya yaitu piagam DXCC. Tidak terbayangkan perasaan saya sewaktu pertama kali mendapatkan kartu QSL dari luar negeri (saya baru mendapatkan kartu QSL dari negeri sendiri belakangan karena yang aktif di 40 dan 15 meter di Indonesia saat itu belum banyak). Rasa antusias tersebut cepat mereda karena QSL yang diperoleh hampir semuanya dari Jepang. Sangat jarang dari negara lain, kalau begitu kapan bisa mendapatkan DXCC? Sekian lama waktu berjalan hitungan negara (sekarang entity) tidak lebih dari jumlah jari tangan ditambah jari kaki :), mau bertanya tidak banyak yang bisa membantu atau tahu caranya, paling-paling mereka mengatakan kalau mau DXCC harus tingkat Penegak karena kebanyakan DX station hanya ada di 20 meter atau CQ saja terus, lama-lama akan dapat juga, tapi pertanyaannya: kapan? Saya baru penggalang, ujian penegaknya entah kapan dan yang dapat kembali Jepang... frustrasilah saya.
Saya yakin walau 2 dasawarsa telah berlalu sampai di era Internet ini masih banyak rekan-rekan yang memimpikan untuk mendapatkan DXCC tetapi tetap bingung tidak tahu bagaimana caranya. Setelah setahun kemudian berhasil menjadi orang kedua di daerah 6 (entah di luar Jawa) mendapatkan DXCC dalam phone dan mixed, saya yakin dengan bekal pengetahuan dasar yang cukup dan dengan peraturan baru sekarang seorang tingkat Siaga pun bisa mendapatkan DXCC dengan mudah bahkan dalam waktu kurang dari 6 bulan.
Pengetahuan inilah yang saya dapatkan dahulu dengan susah payah dari berbagai tulisan, buku dan beberapa orang amatir radio antara lain seperti Erlangga Suryadharma, YB0BZZ; Dudy Wijaya Ramli, YB0DPO (waktu itu YC0DPO); dan William, YB0DNK (waktu itu YC0DNK) ingin saya bagikan kepada Anda.
Seri tulisan
Karena lingkup bahasan topik ini luas maka tulisan ini terbagi dalam 4 bagian utama. Itu pun hanya merupakan tips dasar saja yang membantu para DXer pemula sebagai bekal untuk senantiasa meningkatkan ketrampilannya dalam ber DXing dan untuk mendapatkan piagam DXCC yang di cita-citakan. Bagian A akan membahas motivasi dan stasiun Anda, bagian B akan membahas kebiasaan yang harus dimiliki oleh seorang DXer, bagian C membahas operating tips serta bagian D akan membahas QSLing tips.
Akhirnya semuanya akan tergan- tung pada operatornya apakah siap melakukan karena semua hal ada harga yang harus dibayar (tidak selalu dengan uang) dan apakah kita siap untuk membayarnya.
Motivasi/Komitmen
Seperti yang saya kemukakan di atas, modal utama adalah motivasi dan tekad kita. Seberapa kuat kei- nginan kita untuk mendapatkan piagam yang kita impikan. Contohnya seperti saya dulu, apakah Anda rela mengganti sepeda motor Anda dengan sebuah transceiver yang cu- kup baik? Walaupun sekarang tidak harus seekstrim itu tetapi kita tetap harus mempunyai komitmen untuk berhasil. Singkat cerita, tanpa komitmen tidak ada kata sukses. Orang dapat berdalih kegiatan amatir radio adalah hobi, tetapi menurut saya, kita hanya membu- ang waktu jika kita tidak mempu- nyai satu target yang ingin kita capai. Target lainnya apakah untuk lebih mahir berbahasa Inggris, Cina, Rusia, Jepang, Spanyol atau Perancis; menambah koleksi pe- rangko luar negeri kita dan banyak lagi. Kesemuanya itu dapat menjadi aspek yang mempunyai nilai tam- bah bagi kita dan keluarga.
Bagi saya hobi ini telah memberi banyak hal dalam kehidupan saya antara lain persahabatan serta ilmu yang akhirnya saya gunakan untuk mencari nafkah hidup saya. Persahabatan yang bahkan melintas negara dan bangsa. Saya diterima bagaikan saudara di rumah seorang amatir radio di sebuah negara Eropa yang awalnya saya kenal dari kegiatan DXing saya. Karena itu jika minat Anda adalah DXing maka tekunilah dan buatlah suatu komitmen yang akan dicapai; percayalah Anda akan mencapainya bahkan mendapatkan hal yang lebih dari apa yang diduga. Pernahkah Anda membayangkan menyetir mobil, keluar dari rumah dengan tidak tahu mau ke mana tujuan Anda? Begitulah gambaran seseorang yang tidak mempunyai komitmen arah. [73]
Selama seri ini ditayangkan, Anda bisa beremail ke alamat yb1bod@yahoo.com
referensi: Buletin Elektronis Orari News, BeON Edisi 3/III, Agustus 2003, email penulis sekarang yb6ld@yahoo.com
No comments:
Post a Comment