DXCC Sulit? Tidak Juga! — Transceiver
Donny Sirait, YB1BOD ex YB6LD
Saat ini tidak seperti saya dulu, Anda tidak perlu menjual se- peda motor untuk dapat membeli transceiver HF yang baik. Dengan separuh harga sepeda motor China, kurang lebih 4 juta Rupiah Anda sudah dapat mempe- roleh sebuah transceiver bekas yang cukup baik. Karena alasan selera dan daya beli, saya tidak menyebut merek atau model tertentu. Yang penting bukan canggih atau tidak peralatan kita tetapi lebih pada apa- kah kita dapat mempergunakannya secara optimal. Di sini yang ingin saya kemukakan adalah istilah “there is no substitue for skill”.
Saya pernah berkali-kali mengalah- kan rekan lain yang mempunyai peralatan jauh lebih canggih dari saya dalam sebuah DX dog pile hanya karena skill rekan tadi belum memadai. Saya teringat baru-baru ini menyaksikan bagaimana seorang Valentino Rossi keluar dari circuit pada lap terakhir tetapi mampu me- ngejar ketinggalannya dan menjadi juara 2. Itulah perwujudan skill seo- rang juara. Jika Anda punya skill DX seperti itu, peralatan apapun di tangan, Anda akan menjadi sakti. Transceiver minimal untuk DXing adalah yang mempunyai kemam- puan pancar split antara VFO A/B. Sekarang, hampir semua transceiver mempunyai fasilitas tersebut dan untuk transceiver lama bisa ditam- bahkan modul external VFO baik yang buatan sendiri atau memang padanan transceiver tersebut. Hal ini sangat dibutuhkan karena pada umumnya DXpedition selalu bekerja split untuk dapat mengendalikan pile-up, terutama dalam mode SSB di mana splitnya tidak dapat dikejar dengan RIT. Saya pernah berhasil mendapatkan stasiun DXpedition Willis Island (VK9W) dengan cara memutar dial VFO utama tetapi de- ngan keluhan dari mereka yang mengatakan bahwa frekuensi saya bergeser, setelah saya terangkan ca- ra kerja saya mereka bersimpati te- tapi tetap tidak dapat membayang- kan bagaimana saya melakukannya. Untuk TS130S, saya memperguna- kan modul DFC buatan Kenwood yang memang adalah padanannya tetapi tidak lama kemudian saya mengganti transceiver saya dengan yang lebih modern buatan ICOM.
Filter IF
Pilihlah transceiver yang mempunyai fasilitas menambahkan opsi narrow IF filter (yang baru punya built in IF DSP filter sehingga tidak perlu lagi menambah filter). Perlu diperhati- kan di sini yang saya maksud bukan filter AF (bekerja pada frekuensi AF) atau transceiver yang punya DSP pada frekuensi AFnya. Untuk trans- ceiver tersebut Anda tetap disaran- kan untuk melengkapinya dengan filter kristal untuk IFnya. Topik ini bisa menjadi satu tulisan tersendiri, jadi tidak akan saya bahas di sini. Intinya, semakin baik receiver Anda maka semakin baik pula kemungki- nan Anda mendapatkan stasiun DX yang diinginkan. Untuk transceiver yang modelnya sudah lama maka dapat mencari buatan INRAD (www.qth.com/inrad) mereka membuat filter untuk berbagai merek radio yang terkenal baik buatan Jepang maupun Amerika.
Daya Output
Untuk pemula sebaiknya tidak ku- rang dari 50 watt. Tidak banyak transceiver sekarang yang powernya di bawah 50 watt, jadi tentunya tidak menjadi masalah. Saya buktikan sendiri dengan kurang dari 5 watt saya mampu mendapatkan cukup banyak DX (dengan TS120V yang maksimum outputnya 20 watt dan antena Inverted Vee). Saya percaya apabila saya serius, QRP DXCC bukanlah suatu hal yang terlalu sulit. Syarat yang dibutuhkan adalah kembali keterampilan yang baik.
Komputer
Pada masa kini, komputer bukanlah hal yang asing bagi kita dan hampir setiap amatir radio mempunyai komputer. Integrasikan komputer Anda —tidak harus yang paling canggih, bahkan komputer Pentium I/MMX sudah lebih dari cukup— dengan stasiun Anda baik untuk mengatur administrasi QSL, logbook, mengendalikan transceiver dan untuk berbagai mode yang populer saat ini seperti PSK31, SSTV, RTTY dan sebagainya. Perlu diperhatikan adalah noise yang ditimbulkan oleh switching power supply komputer atau monitor jangan sampai menggang- gu penerimaan sinyal di radio kita. Untuk itu dapat digunakan AC noise line filter serta ground komputer dan monitor kita. Jalan lain adalah membuat modifikasi pada power supply komputer dan monitor agar noise tersebut dapat ditekan semini- mal mungkin. Hal lain yang akan sangat berguna adalah kemampuan kita untuk terhubung dengan Inter- net atau radio paket, karena pada tulisan berikutnya hal ini akan dibahas.
Antena & Kabel Transmisi
Sebaiknya miliki antena yang dapat diubah arahnya (baik pakai rotator atau “ototor”) seperti Rotary Dipole atau Yagi. Antena 2 elemen 15 meter atau 3 elemen 10 meter tidaklah terlalu besar. Beruntunglah jika Anda mempunyai antena Rotary Multibander. Optimumkan kinerja antena Anda, tidak perlu meniru antena orang lain karena tidak ada satu antena yang baik untuk semua lokasi. Penting agar Anda menjadi diri sendiri, bukan menjadi orang lain di tempat Anda. Ingat prinsip ketinggian antena minimal untuk tiap band agar sudut take off sinyal cukup baik untuk komunikasi DX sebaiknya ½λ atau lebih. Perguna- kan kabel transmisi yang baik (saya pribadi lebih menyukai RG 213) dan perhatikan SWR pada frekuen- si favorit Anda. Sebaiknya minimal- kan penggunaan antenna tuner karena akan menambah losses.
Layout Stasiun dan Lainnya
Rakitlah stasiun Anda dengan prinsip yang baik seperti grounding dan pencahayaan yang baik, meja yang cukup untuk menulis serta tata letak peralatan yang baik sehingga kita merasa cukup nyaman berada di sana karena kita akan banyak menghabiskan waktu di situ. Kalau bisa, miliki sebuah headphone yang baik/enak dipakai karena mungkin kita mengganggu orang lain dengan suara radio di pagi buta. Jika opera- ting mode anda adalah SSB perguna- kan microphone yang baik (bukan un- tuk rag chewing tetapi yang dapat me- nembus QRM (biasanaya yang range frekuensi audionya tidak terla- lu lebar dan cenderung tinggi). Pergunakan kompresi dengan baik (tidak berlebih sehingga menimbul- kan spurious emission). Bagi pengge- mar CW, kalau bisa milikilah memory keyer (sekarang sudah banyak yang built-in di radio) dan belajar untuk mempergunakan keyboard PC untuk mengirim CW. Kecepatan tidak ter- lalu signifikan tetapi yang paling penting adalah good code (kode yang dikirim dengan spasi yang baik) Intinya adalah pancaran kita (baik itu SSB, CW atau mode lain) haruslah dapat dibaca dengan mudah oleh stasiun DX yang kita tuju, ka- rena tidak ada artinya kalau panca- ran kita salah diterima dan pada waktunya kita kirim QSL, dikemba- likan dengan catatan ”Not in Log”, rugi waktu, rugi uang. Tidak terlalu mutlak saat ini tetapi baik untuk di- miliki adalah Callbook Internasio- nal (berbentuk CD-ROM sekarang) berbagai macam program bantu seperti untuk menghitung propaga- si, program logbook (akan dibahas nanti), DX Atlas yang diterbitkan oleh DARC dan berbagai interface komputer dengan radio.
Demikianlah sebagai awal persia- pan kita membenahi stasiun kita & membuat komitmen untuk mencapai target DX. Pada tulisan berikutnya kita akan mem-bahas tip dasar yang harus dimiliki agar lebih berhasil dalam DXing. [73]
No comments:
Post a Comment