Sunday, December 11, 2011

Seri Mendapatkan DXCC Award, 0307

Seri Mendapatkan DXCC Award, 0307

DXCC Sulit? Tidak Juga! — Mencari Stasiun DX  
                                                                   
Donny Sirait, YB1BOD ex YB6LD

Bila Anda   sudah punya komitmen, stasiun sudah dirakit & tertata baik, sudah belajar memonitor dengan baik, mencoba ikut kontes dengan memakai komputer sebagai alat bantu dan dengan itu Anda   sudah merasa cukup percaya diri; kemarin rekan lain sudah mendapatkan ZD6CW, 3B8BF, FT8ZA; Anda belum, jimat apa yang dia pakai? Sabar. Dengan me- ngulang tips berikut ini Anda akan segera mendapatkannya.

Monitor dan monitor lagi! 
Prinsip ini sepertinya tidak begitu jelas pertama kali Anda   menekuni DXing, tetapi itulah faktanya bah- wa seorang DXer yang sukses mempunyai keahlian monitor yang istimewa. Memonitor tidak seseder- hana perkataannya karena memoni- tor mencakup bagaimana kita me- mindai (scan) frekuensi yang sedang kita pakai. Putar tombol dial freku- ensi dengan perlahan dan sabar te- tapi tidak terlalu perlahan karena bisa saja stasiun yang dicari terle- wat. Jika sudah mendapat informasi dari DX bulletin, coba pindai freku- ensi di sekitar yang disebutkan pada jam kerja stasiun. Ingat, jam DXer selalu berbasis UTC, bukan waktu lokal (hal ini akan dibahas pada seri berikutnya). Perhatikan waktu yang disebut pada bulletin tersebut, apa- kah waktu lokal atau UTC. Pakai a- kal sehat, orang akan beroperasi pa- da waktu sesudah kerja atau waktu luangnya, perhatikan pekerjaan si operator stasiun langka tersebut se- hingga kita dapat mencocokkannya dengan jam operasinya.

Dalam memonitor dan memindai frekuensi, perhatikan hal yang tidak lazim seperti sinyal yang cenderung tidak stabil atau aksen yang agak lain seperti bahasa Inggris dengan logat Perancis atau ada yang berlogat Perancis tetapi bukan pada jam lazimnya Eropa membuka ke daerah kita karena mungkin itu adalah stasiun DXpedition dari amatir radio Perancis (yang punya banyak sekali daerah protektorat yang merupakan
DX entity tersendiri).

Kalau Anda   mempunyai beam anten- na coba arahkan antena pada long path, cari sinyal yang agak lemah;  sering kita mendapatkan hal yang tidak terduga. Ingat bahwa stasiun langka adalah penduduk lokal yang terkadang mencoba menghindari pile-up. Kemunculan mereka selalu singkat, hanya beberapa QSO dan berhenti sewaktu pile-up mulai be- sar. Terkadang itulah kesempatan kita untuk mendapatkannya jika ki- ta melakukan PR  dengan baik yaitu memonitor. Kapan kita memonitor juga penting (bukan pada jamnya) mencoba untuk memonitor freku- ensi menjelang kontes besar (Inter- nasional). Stasiun tersebut selalu mengujicoba peralatan mereka. Di situ kesempatan kita untuk menda- patkannya, mungkin sedikit rag- chewing. Akhirnya   yang dimaksud dengan monitor di sini adalah mo- nitor yang berkualitas, bukan sem- barang monitor — sebuah kete- rampilan yang terus harus diasah.

Menggunakan DX spot/cluster 
Seperti telah saya kemukakan pada seri terdahulu, ada banyak DX cluster tersedia, salah satunya yang ter- kenal adalah DX Summit yang dike- lola oleh para amatir radio Finlandia. Jika kita mencoba mentabulasi pemunculan stasiun tertentu, kita dapat melihat pola kerjanya & dari situ kita dapat mengatur strategi untuk mendapatkannya termasuk mode, waktu, working split & seba- gainya. DX spot atau cluster ini dapat juga kita gunakan untuk memveri- fikasi data yang kita dapat melalui DX bulletin. Sayangnya DX spot tersebut sering dilaporkan oleh stasiun jauh sehingga waktu operasi serta propagasinya kurang sesuai dengan kondisi kita. Untuk yang lebih nyata, pakailah data yang diberikan sta- siun dekat sehingga datanya lebih akurat. Kelemahan lain adalah jika sudah muncul di DX spot pasti dia akan dipile-up; kita harus berjuang keras untuk mendapatkannya.

Seperti yang telah saya kemukakan, pada kota tertentu di Indonesia DX spot sudah dapat diakses melalui ja- ringan radio paket. Jika Anda ber- untung berada dalam jangkauan, pergunakanlah fasilitas tersebut. Hal  yang saya impikan adalah suatu waktu kita di Indonesia punya pac- ket radio DX cluster network yang isi- nya dipasok oleh kita sendiri se- hingga akurasi datanya mendekati sempurna. Tidak sulit asal kita pu- nya kemauan & komitmen yang kuat (bagaimana rekan-rekan?).

Spot pribadi
Yang sekarang mungkin dilaksana- kan adalah spot pribadi; beberapa orang yang berminat dengan DXing di suatu daerah saling bertukar in- formasi tentang stasus masing-ma- sing, entity mana yang masih dibu- tuhkan dan mana yang sudah dida- patkan. Jika seseorang dari grup tersebut memonitor stasiun yang dibutuhkan rekan lain maka dia da- pat menginformasikannya melalui radio (V/UHF) atau telepon. Kita mungkin bersaing dengan rekan kita dalam DXing tetapi target dan kondisi masing-masing tidak sama. Tidak perlu bermusuhan, bekerjasa- malah untuk mendapat hasil terbaik menurut target masing-masing. Tidak berarti jika rekan kita membu- tuhkan stasiun tersebut lalu kita mewakilinya untuk mendapatkan. Ini akan merusak citra kita karena cepat atau lambat akan ketahuan walau pun mungkin tidak akan dipublisir secara umum.


Saya pernah baca keluhan DXepedi- tioner yang mendengar sebuah stasi- un memanggilnya dengan callsign berbeda-beda, padahal telah dite- rangkan bahwa callsign tersebut su- dah QSO sebelumnya. Stasiun yang memanggil tidak sadar bahwa re- kannya pada kesempatan lain sudah mendapatkan stasiun DX tersebut. Belang ketahuan dan reputasinya hancur. Walau kita dapat mengela- bui orang tetapi kita tetap tidak da- pat mengelabui diri sendiri, Tuhan  dan rekan kita yang membantu;  ak- hirnya kebanggaan kita tidak akan sempurna dengan pencapaian se- mu. Ingat sukses bukanlah tujuan tetapi adalah sebuah proses.

Saya teringat pengalaman pribadi sewaktu saya ingin mendapatkan piagam WAZ (Worked All Zone) & saya membutuhkan Zone 40 dan 34 pada 15 meter untuk Single Band, Phone. YB0WR pada saat itu sedang
tur ke daerah itu dan operate dari stasiunnya SU1ER (Ketua amatir radio Mesir), rekan Jakarta sudah mendapatkannya tetapi propagasi sudah mulai menurun dan dengan panik saya coba memanggil. Beliau mendengar dan memanggil saya te- tapi sayangnya propagasi tidak mau kompromi. Beliau tidak mendapat- kan signal report saya dan itu adalah bad contact. Saya gagal mendapatkan- nya, QSL tidak diberikan walau ia kenal baik dengan saya, satu kam- pung satu negara pula. Saya sangat menghargai sikap beliau dan akhir- nya saya mendapatkan Zone terse- but melalui seorang ham Belanda yang kebetulan menjadi tim penjaga perdamaian di Mesir (Sinai) — dia duluan kirim QSLnya. YC6LD tetap belum mendapatkan WAZ Single Band 15 meter Phone karena ia hanya mendapat OX di Zone 40 pada 40 meter bukan di 15 meter :).

DXpedition yang telah diumumkan sebelumnya 
Pada seri sebelumnya saya telah memberikan alamat situs yang sa- ngat berguna untuk mengetahui DXpedition mana saja yang akan muncul (terutama pada kontes) di http://www.ng3k.com. Masih ba- nyak lagi sumber lain terutama me- lalui DX bulletin baik versi cetak a- tau Internet. Tidak jarang mereka memerlukan bantuan finansial un- tuk ongkos perjalanan dan perala- tan; jika Anda atau grup mampu, tidak ada salahnya untuk memberi- kan sumbangan ala kadarnya karena itu akan membuat Anda menjadi prioritas yang lebih untuk dihubu- ngi dari lokasi. Maklum, sebuah DXpedition sering ditujukan untuk memenuhi kontak dengan daerah yang membutuhkan dan itu selalu Amerika   Utara, Eropa dan Jepang. Tidak ada salahnya sesekali perha- tian mereka kita diarahkan ke Indo- nesia! Sering juga mereka (yang be- sar) mempunyai situs Internet sebe- lum berangkat dan mempunyai pilot station yang menampung masukan dari daerah tertentu. Berikan input Anda   ke pilot station dan kemungki- nan mereka akan memberikan perhatian ke daerah kita.

Pada ekspedisi seperti itu, sering pula mereka menyertakan online log di mana Anda   dapat memeriksa apakah Anda sudah masuk dalam log atau belum sehingga insurance contact dapat diminimalkan dan se- makin banyak stasiun memperoleh kesempatan menghubungi mereka.

Berita dari DX buletin
Jika Anda   berselancar di Internet dan mengetik DX bulletin di search engine http://www.google.com, Anda   akan memperoleh banyak situs yang dikelola oleh berbagai DX group seperti OPDX, 425DX, Daily DX dan sebagainya. Ada   yang gratis dan bayar, tergantung pada Anda   mau pilih yang mana. Dua dasawarsa yang lalu, semuanya beli dan dikirim melalui pos; terpaksa saya patungan dengan rekan lain. Setelah tiba segera dicopy (sebenar- nya tidak boleh, tapi tidak punya $$$), dibagi-bagi dengan rekan yang patungan.  Kembali saya sarankan rekan yang mempunyai minat sama untuk berkumpul, berbagi sumber- daya dan pengalaman demi me- ningkatkan ketrampilan kita masing masing. Saya sering prihatin jika ada rekan yang enggan diajak hunt- ing bersama di frekuensi padahal peralatannya lebih canggih. Ingat pepatah Cina, “di atas langit masih ada langit lagi”, siapa yang menyom- bongkan dirinya suatu saat akan dipermalukan. Pengalaman yang paling berharga di amatir radio ada- lah pembentukan karakter yang baik; sikap ini sangat menunjang karir profesional saya.

Riset Pribadi
Teknik  ini adalah gabungan dari ke- empat teknik terdahulu di mana ke- mampuan Anda   sudah meningkat sehingga feeling sudah semakin tera- sah dalam mencari stsiun DX.  Dengan kombinasi itu, Anda sudah dapat menyusun strategi apa yang diperlukan untuk mendapatkan sta- siun yang dibutuhkan. Hal  ini me- nuntut disiplin diri dengan membu- at catatan, membaca berita, menga- mati propagasi serta mempelajari topografi stasiun yang kita inginkan sehingga kita mempunyai data leng- kap untuk keberhasilan kita. Ini di- ibaratkan dengan perang yang terle- bih dahulu dimulai dengan operasi intelijen, baru kemudian menyusun strategi dan akhirnya aksi untuk memenangkan perang itu. Dengan data yang minim, Anda   akan mem- boroskan sumberdaya, sasaran be- lum tentu tepat dan kemungkinan gagalnya besar. Inilah persiapan tingkat tinggi yang dilakukan oleh DXer yang terbentuk melalui pengalaman dan jam terbangnya.

Bulan depan kita bahas bagaimana when, how dan where mendapatkan stasiun DX.

[73]

referensi: Buletin Elektronis Orari News, BeON Edisi 7/III, Desember 2003, email penulis sekarang yb6ld@yahoo.com

No comments:

Post a Comment