Sunday, December 11, 2011

Seri Mendapatkan DXCC Award, 0308

Seri Mendapatkan DXCC Award, 0308


DXCC Sulit? Tidak Juga! Mencari Stasiun DX II                                                                     


Donny Sirait, YB1BOD ex YB6LD

Bulan lalu kita telah membahas mengenai hal-hal yang bisa dilakukan untuk mendapatkan stasiun DX dengan cepat. Mari kita lanjutkan kiat usaha when, how dan where.

Memangil dan mencatatkan diri kita di log stasiun DX tersebut. Setelah pekerjaan intelijen selesai dilaksanakan, mulai- lah proses action yaitu “mangap” alias teriak ke mikrofon atau mene- kan paddle keyer kita. Segampang itu? Tunggu dulu, di sini pun kita harus melatih ketrampilan terutama dalam 3 hal:

Kapan (Timing)
Jika beruntung mendapatkan stasi- un sebelum pile-up (ini kalau intelijennya baik sekali), timing tidak begitu penting; kalau pile-up sudah terbentuk maka timing menjadi sangat penting karena Anda harus me- manggil tepat pada saat dia sedang mencoba mendengar. Di sinilah la- tihan selama kontes akan memban- tu kita belajar timing. Pelajari karak- ter dan cara si operator mengenda- likan pile-up sehingga Anda tahu persis kapan harus memanggilnya.

Bagaimana Caranya?
Jika Anda menggunakan mode pho- ne maka pergunakan phonetik yang baku; jika tahu persis siapa opera- tornya, ada baiknya menggunakan phonetik yang lazim pada bahasa ibu operator tersebut. Anda dapat mendownload petunjuk bahasa amatir radio pada situs http://www.qsl.net/k8zt/racg/racg.html. Di sana ada buku panduan komuni- kasi dalam berbagai bahasa untuk amatir radio, tetapi saya menemu- kan beberapa kesalahan pada nu- merik bahasa Jepang. Konsultasi- kan dengan si pemilik bahasa agar intonasi dan pengucapannya benar. Sesuaikan panggilan Anda dengan karakter si operator, apakah ia men- dengarkan suffix, callsign lengkap, sistim area, angka dan sebagainya. Untuk penggemar CW, Anda harus tahu seberapa cepat ketukannya dan pelajari teknik tail-ending yang baik (memanggil tepat pada saat stasiun lain selesai mengetuk). Di sini fasilitas full-breakin pada transceiver akan sangat berguna. Biasakan menggunakan electronic keyer agar ke- tukan kita dapat dibaca dengan enak. Kenali karakter yang tidak lazim seperti karakter Jepang atau Russia agar kita tidak bingung. Di sini kembali kata kuncinya adalah
berlatih dan berlatih terus.

Di mana Memanggilnya
Hal ini penting sesuai dengan pengamatan kita sebelumnya; bila ia menggunakan split, berapa splitnya dan apakah splitnya bergeser ke atas atau ke bawah. Itulah gunanya ke- mampuan transmit pada VFO yang berbeda terutama pada phone di mana splitnya terkadang cukup jauh, sampai 10 KHz. Gunakan memori radio (jika punya) agar saat pile-up nya terlalu besar Anda bisa simpan frekuensi tersebut di memori dan mencoba memindai frekuensi yang lain sambil sesekali memeriksa fre- kuensi tersebut dengan cepat. Buat juga catatan frekuensi pada band tertentu di mana stasiun DX me- manggil (sering juga disebut DX call frequency).

Jangan harapkan Anda dapat me- nguasai teknik tersebut dalam bebe- rapa hari. Tetaplah berlatih agar se- makin hari semakin cakap. Masih banyak lagi teknik yang tidak dipa- parkan di sini yang mungkin dapat Anda kembangkan dan pelajari kembali lagi; terserah kepada ko- mitmen Anda akan sejauh mana mau melangkah. Hal penting yang harus diingat adalah apa yang menentukan sah tidaknya QSO adalah jika kedua stasiun dapat me- nerima callsign lengkap dengan sempurna serta telah menerima laporan sinyal sebaliknya dengan sempurna — kontak itu baru dapat dimasukkan ke dalam logsheet sebagai qualified QSO. Pada seri berikutnya kita akan membahas bagaimana caranya mendapatkan kartu QSL yang kita inginkan.
[73]

referensi: Buletin Elektronis Orari News, BeON Edisi 8/III, Januari 2004, email penulis sekarang yb6ld@yahoo.com

No comments:

Post a Comment